PRE-PROCESSING
Pre Processing adalah penjelasan
langkah-langkah pengujian analisa dari awal sampai selesainya suatu analisa.
Analisa yang dilakukan pada proses ini adalah analisa External
Flow Simulation. External Flow simulation adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui aliran fluida diluar sebuah penampang. Penampang yang dipakai adalah
penampang berbentuk kubus menyerupai bentuk mobil. Jenis fluida yang digunakan
yaitu fluida angin (air). Pengujian
yang dilakukan untuk mengetahui velocity (kecepatan), dencity
(kerapatan) dari fluida yang akan
diuji. Fluida yang digunakan pada pengujian ini adalah fluida gas udara
(angin). Berikut ini adalah keterangan
pengujian yang akan dilakukan:
·
Tipe Fluida : Gases-Air
(angin)
·
Kecepatan Fluida : 30 m/s
·
Flow
Tipe : Laminar & Turbulen Only
·
Tipe Penampang : Kubus Potongan (Berbentuk Body Mobil)
Dibawah ini adalah
langkah-langkah dari gambar serta penjelasannya:
·
Gambar diatas merupakan langkah yang
digunakan untuk membuka file yang akan digunakan pada external flow simulation.
·
Pilih Ext 6 kemudian tekan Open.
1.1 Memulai Simulasi
·
Untuk memulai simulasi pilih toolbar Flow Simulation kemudian pilih Wizard.
·
Sehingga muncul seperti gambar dibawah.
·
Pada kolom configuration name, ganti sesuai
dengan yang diinginkan.
·
Kemudian tekan next.
·
Sehingga muncul seperti gambar dibawah.
·
Pada unit system pilih manggunakan
satuan SI dan rubah Temparature menjadi satuan oC
·
Tekan Next
·
Sehingga muncul seperti gambar dibawah.
·
Pada Analysis tipe pilih metode simulasi sebagai External
·
Tentukan Reference axis sesuai dengan arah aliran fluida dengan benda
kerja. Dimana pada simulasi ini menggunakan sumbu X
·
Tentukan jenis fluida yang digunakan,
dimana fluida yang digunakan adalah fluida udara (Air) kemudian tekan Add
·
Tentukan Flow characteristic dimana digunakan Laminar and Turbulen
·
Kemudian tekan Next
·
Tekan Next karena parameter nya tidak ditentukan.
·
Selanjutnya rubah parameter Temperature menjadi 30oC
·
Rubah Velocity in x dirextion menjadi -30 m/s
·
Tekan Next
·
Langsung tekan Finish
1.2 Menentukan Batas Pengujian
·
Pada simulasi yang dilakukan, penting
untuk menentukan batasan simulasi yang akan dijalankan. Fungsinya adalah untuk
mempermudah pengujian dan membatasi detail program simulasi yang akan
dijalankan.
·
Langkahnya adalah memilih menu Flow Simulation Edit kemudian pilih Computational Domain. Klik kanan kemudian pilih Edit Definition
·
Tentukan batasan pengujuran yang akan
dilakukan. Bagian belakang dari benda kerja sengaja dibuat lebuh panjang untuk
memperlihatkan efek simulasi yang akan terjadi.
1.3 Menentukan Goals
·
Untuk menentukan goals, klok kanan pada
menu goals kemudian pilih Insert surface
goals
·
Kemudian akan muncul seperti gambar
dibawah.
·
Pada Selection pilih bagian pada
benda uji yang akan mengalami benturan langsung fluida.
·
Pilih Parameter yang ingin digunakan yaitu: Total Pressure, Temperature, Dencity, Velicity dan Velocity (X).
·
Pilih pada menu Average
·
Kemudian tekan OK
BAB II
SOLVER-SOLUTION
Didalam
menjalankan simulasi, software menggunakan rumus-rumus perhitungan sederhana
untuk mengolah proses simulasi sehingga mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut
ini akan dijelaskan solver solution
yang digunakan oleh software untuk menghitung hasil simulasi.
Kerapatan (density). Kerapatan atau density dinyatakan
dengan ρ (ρ adalah huruf kecil Yunani yang dibaca “rho”),
didefinisikan sebagai mass per satuan volume. ρ = (2-1) dimana ρ =
kerapatan (kg/m3) m = massa benda (kg) v = volume (m3) Pada persamaan 2-1
diatas, dapat digunakan untuk menuliskan massa, dengan persamaan sebagai
berikut : M = ρ v [ kg ] (2-
2.2 Jenis Aliran Fluida Dinamis Dan Penerapan Hukum Dasar Fluida Dinamis
Hidrodinamika merupakan ilmu yang mempelajari tentang fluida
bergerak. Sebelum mempelajari fluida bergerak perlu diketahui fluida ideal dan
jenis-jenis aliran fluida.
·
Fluida Ideal
Fluida ideal adalah fluida yang tidak
kompresibel, berpindah tanpa mengalami gesekan, dan alirannya stasioner.
Tidak kompresibel, artinya bahwa
dengan adanya perubahan tekanan, volume fluida tidak berubah.
Tidak mengalami gesekan, artinya bahwa
pada saat fluida mengalir, gesekan antara fluida dengan dinding tempat mengalir
dapat diabaikan.
Aliran stasioner, artinya tiap
partikel fluida mempunyai garis alir tertentu dan untuk luas penampang yang
sama mempunyai laju aliran yang sama.
·
Jenis Aliran Fluida
Ada beberapa jenis aliran fluida. Lintasanyang ditempuh
suatu fluida yang sedang bergerak disebut garis alir. Berikut ini beberapa
jenis aliran fluida.
Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida
mulus. Lapisan-lapisan yang bersebelahan meluncur satu sama lain dengan mulus.
Pada aliran ini partikel fluida mengikuti lintasan yang mulus dan lintasan ini
tidak saling bersilangan. Aliran laminer dijumpai pada air yang dialirkan
melalui pipa atau slang.
Aliran turbulen yaitu aliran yang ditandai dengan
adanya lingkaran-lingkaran tak menentu dan menyerupai pusaran. Aliran turbulen
sering dijumpai di sungai-sungai dan selokan-selokan.
·
Persamaan Kontinuitas
Debit aliran yaitu besaran ybng merupakan laju volume atau jumlah
volume fluida yang mengalir persatuan waktu
Mengingat volume fluida yang mengalir merupa-kan
perkalian antara luas penampang dengan jarak aliran fluida debit dapat
dirumuskan sebagai berikut.
·
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan hubungan besaran fluida dalam pipa antara
tekanan, ketinggian, dan laju dinamika. Hukum Bernoulli dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
· Penerapan Hukum Dasar Fluida Dinamis
1. Persamaan Kontinuitas
Slang
Penyemprotan
Ujung slang ditekan yang berarti memperkecil penampang agardiperoleh laju aliran yang lebih besar.
Ujung slang ditekan yang berarti memperkecil penampang agardiperoleh laju aliran yang lebih besar.
Penyempitan
Pembuluh Darah
Pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan, laju aliran darah pada pembuluh yang menyempit akan lebih besar daripada laju aliran pada pembuluh normal.
Pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan, laju aliran darah pada pembuluh yang menyempit akan lebih besar daripada laju aliran pada pembuluh normal.
2.3 Runing
Program
Selanjutnya adalah penjelasan runing program.
Software secara otomatis menjalani perhitungan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai.
·
Setelah
selesai menginput data pada simulasi, selanjutya menjalani simulasi (running) untuk mengetahui hasil dari
simulasi secara keseluruhan.
·
Kemudian muncul seperti gambar dibawah.
·
Selanjutnya tekan Run
·
Komputer akan melaksanakan perhitngan
menggunakan logika-logika pemrograman yang ada.
·
Tunggu sampai proses selesai (Finish)
BAB III
POST-PROCESSING
Post
processing merupakan langkah yang digunakan untuk menjelaskan hasil simulasi
yang dijalankan. Hasil simulasi yang akan diperlihatkan adalah Pressure, Velocity, Velocity X, Temperature
dan Density. Pada lankah ini terdapat beberapa simulasi yang dijalani
yaitu:
1.
Cut
Plots merupakan langkah untuk menampilkan hasil simulasi
didalam pipa. Fluida dalam pipa akan tampak alirannya.
2.
Flw
Trajectories merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui
alir dari fluida (angin) yang mengenai benda uji pada simulasi. Banyaknya
aliran fluida pada penampang bisa ditentukan. Semakin banyak maka semakin
akurat simulasi.
3.1 Cut
Plots
·
Dengan menampilkan result.
·
Langkah selanjutnya yaitu klik kanan
pada Cut plots kemudian tekan Insert
·
Langsung saja tekan OK
1.
Pressure
(Pa)
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari Pressure (Pa). Terdapat range
angka yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Pressure
(Pa) fluida tertinggi dinyatakan dengan warna merah yaitu
memiliki tekanan sebesar: 101786,77 Pa dan fluida yang tekanan nya lebih
rendah ditandakan dengan warna biru yaitu memiliki tekanan sebesar 101784,84 Pa
2.
Temperature
oC
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari Temperature (oC)
Terdapat range angka yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada
pengujian.
·
Temperature
(oC) fluida tertinggi dinyatakan dengan warna merah
yaitu memiliki temperatur sebesar: 20,48oC
dan fluida yang temperature nya lebih rendah ditandakan dengan warna biru
yaitu sebesar 19,90oC
3.
Density
(Kg/m3)
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari Density (kerapatan). Terdapat
range angka yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Kerapatan (density) fluida tertinggi
dinyatakan dengan warna merah yaitu memiliki kecepatan sebesar: 786,88 kg/m3 dan fluida yang
diam ditandakan dengan warna biru yaitu memiliki kecepatan 784,42 kg/m3
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari velocity. Terdapat range angka
yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Kecepatan (velocity) fluida tertinggi
dinyatakan dengan warna merah yaitu memiliki kecepatan sebesar: 33,74m/s dan fluida yang diam
ditandakan dengan warna biru yaitu memiliki kecepatan o m/s (tidak bergerak).
5.
Velocity
X (m/s)
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari velocity. Terdapat range angka
yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Kecepatan (velocity) fluida tertinggi
dinyatakan dengan warna merah yaitu memiliki kecepatan sebesar: 5,85 m/s dan fluida yang diam ditandakan dengan warna biru yaitu
memiliki kecepatan -33,2 m/s (tidak
bergerak). Hasil pengujian yang didapatkan minus dikarenakan aliran fluida
berlawanan arah sumbu x.
3.2 Flow
Trajectories
·
Dengan menampilkan result.
·
Pada simulasi kali ini akan menampilkan
result berupa Flow Trajectories yang
masing- masing result memperlihatkan Pressure, Velocity, Velocity X, Temperature
dan Density
·
Langkah selanjutnya yaitu klik kanan
pada Flow Trajectories kemudian
tekan Insert
·
Akan muncul seperti gambar dibawah
·
Pilih Front Plane untuk memperlihatkan tampak depan pengujian.
·
Kemudian pada Ploting Points juga masukkan Flow sebanyak 250
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari Pressure (Pa). Terdapat range
angka yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Pressure
(Pa) fluida tertinggi dinyatakan dengan warna merah yaitu
memiliki tekanan sebesar: 101766,77 Pa dan fluida yang tekanan nya lebih
rendah ditandakan dengan warna biru yaitu memiliki tekanan sebesar 100784,84 kg/m3
·
Tekanan fluida tertinggi didapatkan pada
bagian benda yang pertamakali mendapatkan sentuhan yaitu pada bagian depan
benda yang menyerupa bentuk mobil. Pada bagian belakang benda terjadi turbulent
yaitu merupakan arah gerak angin berputar-putar pada suatu penampang.
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari Temperature (oC)
Terdapat range angka yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada
pengujian.
·
Temperature
(oC) fluida tertinggi dinyatakan dengan warna merah
yaitu memiliki temperatur sebesar: 20,48oC
dan fluida yang temperature nya lebih rendah ditandakan dengan warna biru
yaitu sebesar 19,90oC
·
Temperature tertinggi ditunjukkan pada
bagian belakang benda kerja yang berwarna merah.
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari Density (kerapatan). Terdapat
range angka yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Kerapatan (density) fluida tertinggi
dinyatakan dengan warna merah yaitu memiliki kecepatan sebesar: 1,21 kg/m3 dan fluida yang
diam ditandakan dengan warna biru yaitu memiliki kecepatan 1,20 kg/m3
·
Kerapatan fluida tertinggi terjadi pada
ujung benda kerja yang mengalami awal dampak hembusan angin. Disana terlihat
kerapatan paling tinggi.
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari velocity. Terdapat range angka
yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Kecepatan (velocity) fluida tertinggi
dinyatakan dengan warna merah yaitu memiliki kecepatan sebesar: 33,74m/s dan fluida yang diam
ditandakan dengan warna biru yaitu memiliki kecepatan o m/s (tidak bergerak).
·
Kecepatan tertinggipada fluida
ditunjukkan oleh fluida yang tidak mengalami benturan langsung dengan benda
uji.
·
Akan tampak gambar yang menunjukkan data
dari velocity. Terdapat range angka
yang menyatakan posisi dan value yang didapatkan pada pengujian.
·
Kecepatan (velocity) fluida tertinggi
dinyatakan dengan warna merah yaitu memiliki kecepatan sebesar: 5,85 m/s dan fluida yang diam ditandakan dengan warna biru yaitu
memiliki kecepatan -33,2 m/s (tidak
bergerak). Hasil pengujian yang didapatkan minus dikarenakan aliran fluida
berlawanan arah sumbu x.
3.3 Kesimpulan
Simulasi
ini menggunakan benda uji berbentuk body kendaraan yang kemudian dikenakan
tumbukan angin dari arah depan sehingga diketahui hasilnya. Simulasi ini
bertujuan untuk mengetahui Pressure
(tekanan), Temperature (suhu), Density (Kerapatan, Velocity (Kecepatan) dan
Velocity X (Keceptan pada sumbu X) pada pengujian atau simulasi yang telah
dilakukan. Simulasi ini menggunakan benda uji berbentuk body kendaraan yang
kemudian dikenakan tumbukan angin dari arah depan sehingga diketahui.
Data-data
yang digunakan pada pengujian ini adalah data suhu fluida sebesar 30oC,
kecepatan fluida 30 m/s, jenis fluida: Angin (Air). Data tersebut dimasukkan pada pengujian sehingga didapatkan
hasil pengujian yang dihitung menggunakan rumus-rumus pada komputer. Result
dati pengujian menampilkan cut plots dan Flow Trajectories. Sehingga bisa
dibandingkan hasil yang didapatkan kedua result tersebut.