Secara sederhana, RAID adalah sebuah
cara menggabungkan sekelompok hard disk untuk membentuk satu “virtual” drive.
Tujuannya bukan hanya sekedar untuk mendapatkan ruang yang lebih besar, tetapi
juga membangun perlindungan data dengan fungsi redundansi / melakukan duplikasi
data dalam drive tambahan. Oleh karena itu, bila kelak salah satu drive
gagal/down, maka data akan tetap aman dan tersedia. Singkatnya, RAID
menyediakan dua keunggulan utama: ruang dan keamanan data. Nah, dalam
artikel berikut saya akan berbicara mengenai RAID beserta tingkatan, kelebihan
dan kekurangannya.
A.
TIPE RAID
Ada
dua tipe implementasi RAID. Yaitu:
[message_box
color="blue"]Software RAID: Semua konfigurasi ditangani oleh
sistem operasi/software. Keuntungan dari RAID software yang sangat murah,
karena tidak perlu membeli perangkat keras tambahan untuk mengelola RAID.
Tetapi karena tidak dikelola oleh hardware sendiri, maka kelemahannya adalah
dia butuh sumber daya memori dan daya CPU tambahan dari komputer.[/message_box]
[message_box
color="red"]Hardware RAID: Semua informasi tentang konfigurasi RAID
disimpan dalam interface card dalam bentuk perangkat keras. Keuntungannya
adalah meningkatkan kinerja. Karena semuanya ditangani oleh interface card,
sehingga komputer tidak tidak perlu menggunakan memori atau daya CPU untuk
menjalankan RAID. [/message_box]
Dulu
sekali, Hardware RAIDbisa dikatakan jadi primadona. Namun seiring
berkembangnya waktu, multi-core CPU dan memori sudah bisa didapatkan
dengan harga yang semakin terjangkau dan semakin mumpuni kualitasnya. Maka
dengan CPU yang lebih cepat, Software RAID pun sekarang bisa
melakukan kinerja sebaik Hardware RAID dan bahkan bisa lebih cepat dalam
beberapa kasus.
B.
LEVEL RAID
Tingkatan
RAID pada dasarnya merupakan cara / teknik konfigurasi hard drive. Setiap level
memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang unggul di sisi ruang /storage
tetapi lemah di sisi keamanan datanya, ada yang unggul di sisi keamanan namun
lemah kinerjanya, dsb. Pada dasarnya tidak ada yang “terbaik” untuk RAID.
Masing-masing dari level berikut bisa dikatakan “terbaik” tergantung dengan
situasinya. Jadi terserah kebijaksanaan kita untuk menentukan.
Raid
0
Dengan
RAID 0, kita menggunakan dua / lebih hard disk yang bertindak seolah-olah
mereka satu hard disk. Raid 0 diibaratkan memiliki “0” perlindungan.
Bahkan karena kita menggunakan dua hard disk maka kita memiliki dua kali risiko
kehilangan data. Karena bila salah satu drive mengalami error, maka kita
terancam kehilangan data.
Kelebihan:
RAID
0 menggunakan ruang hard disk secara maksimal karena tidak ada redundasi data.
RAID
0 punya kecepatan yang lebih karena lebih banyak ruang dari dua hard disk yang
dijadikan satu.
Kekurangan:
Tidak
ada perlindungan. Jadi jika kita kehilangan satu hard disk tunggal, data kita
akan hilang.
Karena
kita menggunakan dua hard drive tanpa redundansi, maka resiko kita jadi dua
kali lipat. Makanya akan lebih aman untuk menyimpan data dalam hard disk
tunggal, misalnya bila kita menyimpan file 10MB dimana masing-masing drive
menerima 5MB, maka jika salah satu drive rusak, kita hanya kehilangan data 5MB.
Kapan pakainya:
Raid
0 lebih pas digunakan oleh orang-orang yang mengutamakan ruang tetapi tidak
peduli tentang kehilangan data mereka. Jadi di kondisi apa kita menggunakan
RAID 0? Salah satu contohnya adalah sebagai server backup yang murah.
Katakanlah kita punya banyak harddisk lama yang sudah tidak dipakai lagi,
kemudian ingin membuat cadangan/backup data tetapi harddisk tua kita tidak
cukup besar untuk pekerjaan itu. Maka kita bisa tempatkan semua hard disk yang
ada untuk membentuk array RAID 0 dan menggabungkan kapasitas hardisk yang sudah
ada. Tetapi pastikan data-data yang masuk ke server ini adalah hanya untuk
tujuan backup/cadangan.
Raid
1
Dalam
RAID 1 terjadi mirrorring antar hard disk. Sehingga dia menyediakan redundansi
jika salah satu disk mengalami error. Tidak seperti RAID 0 di mana semua
space digabungkan, RAID 1 hanya menggunakan setengah ruang karena drive kedua
digunakan untuk redundansi. Dengan syarat kedua hard drive ukurannya harus
sama.
Kelebihan:Redundansi
dan Kecepatan.
Kekurangan: Space
hard disk tidak digunakan secara efisien. Karena kedua hard disk adalah salinan
satu sama lain, hanya setengah dari ukuran jumlah gabungan yang digunakan.
Kapan pakainya:RAID
1 memakan ruang/space hard disk, tetapi lebih baik untuk kecepatan dan
redundansi. Ini jadi pilihan yang baik untuk menjalankan sistem operasi. Server
pada umumnya memiliki dua level RAID. RAID 1 yang berisi sistem operasi saja
dan RAID tingkat kedua (biasanya RAID 5) untuk penyimpanan/storage.
RAID
5
RAID
5 adalah tingkat atau level yang paling populer digunakan di server saat ini.
Dengan
RAID 5 kita bisa memiliki performa dan efisiensi penggunaan ruang. Dalam RAID 5
redundansi didistribusikan di antara semua drive. Jumlah minimum dari drive
yang dapat digunakan pada RAID 5 adalah tiga.
Kelebihan:
Efisiensi
penggunaan kombinasi harddisk.
Toleransi
kesalahan: Jika salah satu hard disk down/error maka data tetap
aman.
Kekurangan:
Kecepatan
RAID 5 tidak secepat RAID 0 atau 1.
Jika
lebih dari satu hard disk mengalami error, maka data terancam hilang.
Kapan
menggunakan: RAID 5 adalah pilihan terbaik untuk data storage, karena
efisien dalam penggunaan ruang dan menyediakan redundansi data.
RAID
6
RAID
6 pada dasarnya sama dengan RAID 5, dengan perbedaan dua drive bisa down pada
saat yang sama bukan hanya satu. Jumlah minimum dari drive yang dapat digunakan
dengan RAID 6 adalah empat.
Kelebihan: Meskipun
dua hard disk down bersamaan, data kita tetap aman.
Kekurangan:
Space
total hard drive sangat berkurang karena lebih banyak dialokasikan untuk
partisi redundansi.
Kecepatan
RAID 6 tidak secepat RAID 0 atau 1.
Proses
rebuilt lebih lambat. Ketika drive down, maka perlu rebuilt kembali. Kinerja
akan menurun jauh bila dibandingkan dengan metode RAID lainnya.
Kapan
menggunakan:
RAID
6 baik digunakan untuk media storage. Sebab pada dasarnya RAID 6 sama dengan
RAID 5 dengan keamanan data yang lebih baik. Namun akibatnya, kita akan
kehilangan sekitar 40% dari ruang gabungan total.
RAID
Z
Raid
Z dan RAID Z2 adalah penemuan Sun Micro System. RAID Z memiliki semua manfaat
dari RAID 5 dan fitur lainnya yang membuatnya jauh lebih unggul. Seperti dengan
RAID 5, RAID Z dapat mendukung sejumlah hard disk yang bekerja sama dan satu
disk untuk redudansi. Jumlah minimum dari hard disk adalah tiga dan hanya satu
yang bisa down pada suatu waktu. Jika lebih dari satu hard disk rusak pada saat
yang sama, maka kita beresiko kehilangan data.
Kelebihan:
Memiliki semua kelebihan dari RAID 5 dan fitur lainnya.
Kelemahan:
Hanya dapat digunakan dengan OS berbasis Open Solaris seperti Nexenta dan atau
sistem berbasis BSD seperti FreeBSD.
Kapan
menggunakan: RAID Z adalah level RAID terbaik untuk penyimpanan/storage. Pada
dasarnya RAID Z melengkapi hampir semua kekurangan dari RAID tingkat sebelumnya
dan menambahkan banyak fitur baru. Namun hanya bisa digunakan dengan sistem
berbasis Solaris dan BSD. RAID Z sangat baik untuk digunakan dalam NAS /
lainnya untuk penyimpanan data berskala besar.
RAID
Z2
Raid
Z2 hampir identik dengan Raid Z dan mirip dengan RAID 6. Dalam RAID Z2, meski
dua hard disk bisa down di waktu bersamaan namun data akan tetap aman dan mudah
diakses. Sama seperti RAID Z, RAID Z2 jauh lebih unggul dengan RAID 6 karena di
dalamnya terdapat banyak fitur lainnya. Jumlah minimum drive untuk menggunakan
RAID Z2 adalah empat.
Keuntungan:
Data
lebih aman meski dua drive bisa down pada saat yang sama bukan hanya satu.
Memiliki
semua manfaat dari RAID Z.
Kekurangan:
Dua
hard disk digunakan untuk paritas, sehingga ukuran jumlah gabungan space sangat
terbatas.
Hanya
dapat digunakan dengan OS berbasis Open Solaris seperti Nexenta dan atau sistem
berbasis BSD seperti FreeBSD.
Kapan
menggunakan:Sama seperti RAID Z tetapi dilengkapi dengan tambahan tingkat
keamanan. Tidak untuk digunakan jika butuh space yang besar.
RAID
10
RAID
10 adalah gabungan dari RAID 1 + RAID 0. Makanya dia bisa memberikan
optimasi untuk toleransi kesalahan. Dimana RAID 0 memiliki kecepatan yang lebih
karena lebih banyak ruang dari dua hard disk yang dijadikan satu, sedangkan
RAID 1 memberikan mirroring disk untuk redundansi. Dalam beberapa kasus, RAID
10 menawarkan data yang lebih cepat membaca dan menulis daripada RAID 5 karena
tidak perlu mengelola paritas. Minimum harddisk yang bisa digunakan adalah 4
hard disk.
Keunggulan:
Memiliki
manfaat dari kecepatan dari RAID 0 dan Mirroring dari Raid 1.
Tingkat
keamanan terhadap kemungkinan hilangnya data yang lebih baik dari penggunaan
sebuah harddisk.
Kelemahan:
Memiliki
segala kekurangan yang dimiliki RAID 1 dan RAID 0.
Kegagalan
disk memiliki efek pada throughput, meskipun hal ini masih dapat ditoleransi.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar